Pages

Jumat, 28 September 2012

Mengenal Data Transfer Pada Web Hosting

Mengenal Data Transfer Pada Web Hosting

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Setelah membaca ebook Mastering Wordpress 3.0 (Anda dapat mendownloadnya secara gratis dengan menjadi free member disini >>>) dan 8 Ebook Internet Marketing, saya akhirnya berencana untuk mencoba belajar ngeblog menggunakan wordpress. Sambil mencari web hosting yang professional tetapi dengan harga terjangkau (biasa sifat orang indonesia, pengen barang bagus dengan harga murah, mane ade..) , saya mengumpulkan beberapa informasi seputar web hosting yang mudah-mudahan bisa menjadi panduan bagi saya untuk mencari web hosting terbaik bagi saya nantinya.

Mengenal Data Transfer Pada Web Hosting


Salah satu faktor ketika kita hendak membeli paket web hosting adalah seberapa besar data transfer perbulan yang disediakan oleh penyedia web hosting tersebut untuk paket yang kita ambil. Data transfer adalah jumlah data yang dikeluarkan oleh server untuk sebuah website atau blog kita yang disimpan di server (data center) mereka, diukur dalam satuan byte (kilobyte, megabyte atau gigabyte).

Jika website atau blog Anda memiliki sebuah file HTML berukuran 50KB dan dalam satu hari terdapat 100 pageview untuk halaman HTML tersebut, berarti total data yang dikeluarkan oleh server adalah 50000KB atau 50MB. Untuk melihat seberapa besar ukuran halaman website atau blog, kita bisa menggunkan layanan Pingdom.Com.

Contohnya menurut tools tersebut, hasil ukuran halaman blog gaptek ini adalah sebagai berikut:

pingdom

Kalau kita buletin aja misalnya setiap halaman blog gaptek ini berukuran 100kb, dan menurut Statcounter.Com pengunjung blog ini sekitar 1000 perhari dengan pageviews sekitar 2400, maka setiap bulannya pageviews blog ini sekitar 70.000, maka total data yang ditransfer sekitar 7 GB. Dari perkiraan kasar diatas, maka mungkin minimal data transfer yang saya butuhkan untuk membuat blog sekelas blog gaptek ini saja perlu sekitar 10 GB perbulan.

Iseng - iseng ngintip harga hosting dengan data transfer dibawah 15 GB perbulan dari beberapa layanan web hosting yang menurut feeling saya perlu dicoba adalah sbb:
  • Jagoan Hosting - Paket US Copper 250 MB - Data Transfer 15 GB - Rp15.000 /bulan
  • Bali Orange - Mikro Hosting Server USA 100 MB - Data Transfer 15 GB - Rp 150.000 /tahun (Rp 12.500 / bulan).
  • Hosting Ceria - Paket Hosting USA Starter 250 MB - Data Transper 25 GB - Rp 16.000 /bulan
Pilih yang mana ya...?

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

o
m
a
e
r
c
S
i
i
S
a
y
t

Cek Kesehatan Hardisk Secara Cepat


Cek Kesehatan Hardisk Secara Cepat


Kerusakan pada hardisk bisa menyebabkan data-data yang kita miliki hilang atau tidak bisa diakses lagi. Meskipun dalam beberapa kasus kita bisa memperbaiki kerusakan hardisk, alangkah baiknya kita  mengetahui kondisi hardisk saat ini, apakah masih layak digunakan atau sudah saatnya diganti baru.

Dalam artikel saya sebelumnya tentang cara memeriksa kondisi hardisk telah disebutkan beberapa software hardisk utility yang dapat kita gunakan untuk mem-benchmark dan melakukan error scan pada hardisk.  Melengkapi artikel tersebut, kali ini kita akan menggunakan beberapa software untuk memeriksa secara cepat kondisi kesehatan hardisk saat ini .

1. Cek Kesehatan Hardisk dengan CrystalDiskInfo

CrystaliskDiskInfo merupakan hardisk monitoring yang cukup baik. Dengan cepat kita bisa mengetahui kondisi “kesehatan” hardisk saat ini, temperature dan informasi mengenai data teknis hardisk seperti kapasitas, nilai RPM, firmware, jenis interface, hingga serial number.


cek hardisk 
dengan crystaldiskinfo

Contoh diatas adalah ketika saya memeriksa sebuah hardisk Seagate SATA 160 GB. Setelah diperiksa ternyata kondisi hardisk sudah pada tingkat “Caution” dengan temperature mencapai 48 derajat mendekati temperature alarm yaitu 50 derajat celcius.

CrystaliskDiskInfo  yang saat ini sudah mencapai versi 4.1.1 bisa berjalan pada system operasi Windows 7, Windows Server 2008, Windows Server 2003, Windows Vista dan Windows XP baik versi 32 bit maupun 64 bit. CrystalDiskInfo dapat Anda download di http://crystalmark.info/?lang=en

2. Cek Kesehatan Hardisk dengan HDDLife

Aplikasi lain yang dapat kita gunakan untuk monitoring dan memeriksa kesehatan hardisk adalah HDDLife Pro. Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang hardisk health status, performance, temperature dan work time. Berikut hasil tes hardisk Seagate SATA 160 GB seperti diatas dengan HDDLife Pro:

cek hardisk 
dengan hddlife

Dari hasil tes ternyata kesehatan hardisk ini masih dianggap "OK" meskipun statusnya sudah 57%. Bagi temen-temen yang ingin mencoba aplikasi ini silahkan download di http://hddlife.com/eng/downloads.html 

3. Cek Kesehatan Hardisk dengan Hardisk Sentinel DOS Edition (Free)

Cara berikutnya untuk memeriksa kondisi hardisk adalah dengan menggunakan Hard Disk Sentinel  DOS Edition (Free) dalam bentuk Bootable CD.  Dengan CD ini bahkan bisa membantu kita untuk memeriksa hardisk komputer saat windows tidak bisa booting.

Untuk memeriksa hardisk dengan aplikasi ini, pertama download Hard Disk Sentinel  DOS Edition dalam bentuk ISO image di http://www.hdsentinel.com/hdsdos.php, lalu burning file tersebut kedalam CD, misalkan dengan aplikasi Free ISO Burner atau BurnCDCC.

Setelah selesai, gunakan CD tersebut sebagai media pertama untuk booting, aplikasi HDD Sentinel akan langsung melakukan pengecekan pada hardisk. Sreenshootnya kurang lebih seperti gambar dibawah:

cek hardisk 
dengan hard disk sentinel dos edition

Beberapa parameter seperti temperature, performance, power on, dan health status akan langsung dapat kita ketahui. Untuk memudahkan kita melihat kondisi kesehatan hardisk, pada health status dilengkapi dengan background warna, yaitu hijau untuk kondisi hardisk yang baik, kuning untuk kondisi kurang bagus dan merah yang menandakan kondisi hardisk sudah rusak.

Demikianlah cara saya untuk memeriksa kesehatan hardisk secara cepat  dengan menggunakan aplikasi CrystalDiskInfo, HDDLife dan Hard Disk Sentinel DOS Edition. Apabila temen-temen mempunyai koleksi software untuk memeriksa kesehatan hardisk yang lain, silahkan share disini.

Sabtu, 22 September 2012

Mengenal Partisi Hardisk

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Apabila kita membeli hardisk yang baru, maka sebelum hardisk tersebut dapat dipakai terlebih dahulu kita harus mempartisi dan mem-format hardisk tersebut. Mempartisi hardisk adalah membagi ukuran hardisk secara logical kedalam beberapa bagian. Misalnya kalau kita menginginkan agar nantinya pada hardisk kita terdapat 3 buah drive (yaitu DRIVE C, D dan E) maka kita perlu mempartisinya menjadi 3 bagian. Sedangkan mem-format hardisk adalah proses inisialisai dan memberikan file system pada hardisk sehingga hardisk dapat digunakan oleh sistem operasi. Misalnya untuk sistem operasi Windows kita bisa memformat hardisk dengan file system FAT atau NTFS.

Beberapa alasan mengapa sebuah hardisk perlu dipartisi diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Untuk lebih memudahkan pengorganisasian file, Misalnya partisi satu untuk menyimpan sistem operasi dan program aplikasi, partisi kedua untuk peyimpanan data dan partisi ketiga untuk backup data.
  • Memisahkan sistem operasi yang satu dengan sistem operasi yang lain apabila kita berniat meng-install lebih dari satu sistem operasi.
  • Meningkatkan performa komputer (waktu akses hardisk), terutama untuk hardisk yang berukuran besar. 
Terdapat beberapa jenis partisi yang dapat kita buat pada hardisk yaitu:
  • Primary Partition
    Partisi yang biasanya digunakan sebagai tempat peyimpanan sistem operasi. Pada primary partition ini terdapat  boot partition yang menyimpan file-file yang dibutuhkan untuk start up sistem operasi. Sebuah hardisk dapat dipartisi menjadi maksimal 4 buah primary partition tanpa extended partition, atau maksimal 3 buah primary partition kalau terdapat extended partition.
  • Extended Partition
    Merupakan partisi pembatas antara primary partition dan logical partition. Dalam Extended partition ini dapat terdiri dari satu atau lebih logical partition. Extended partition ini bukanlah sebuah drive melainkan hanya pembatas saja.
  • Logical Partition
    Merupakan bagian dari Extended Partition yang dan digunakan sebagai tempat penyimpanan data.
Lebih jelasnya tentang jenis-jenis partisi ini bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

partisi hardisk

Untuk mempartisi sebuah hardisk kita bisa menggunakan beberapa cara, diantaranya yaitu:
  • Mempartisi hardisk pada saat menginstall Sistem Operasi.
  • Menggunakan tool Disk Managemen Windows.
  • Menggunakan program managemen partisi hardisk seperti misalnya EASEUS Partition Master.

Cek Kesehatan Hardisk Secara Cepat

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Kerusakan pada hardisk bisa menyebabkan data-data yang kita miliki hilang atau tidak bisa diakses lagi. Meskipun dalam beberapa kasus kita bisa memperbaiki kerusakan hardisk, alangkah baiknya kita  mengetahui kondisi hardisk saat ini, apakah masih layak digunakan atau sudah saatnya diganti baru.

Dalam artikel saya sebelumnya tentang cara memeriksa kondisi hardisk telah disebutkan beberapa software hardisk utility yang dapat kita gunakan untuk mem-benchmark dan melakukan error scan pada hardisk.  Melengkapi artikel tersebut, kali ini kita akan menggunakan beberapa software untuk memeriksa secara cepat kondisi kesehatan hardisk saat ini .

1. Cek Kesehatan Hardisk dengan CrystalDiskInfo

CrystaliskDiskInfo merupakan hardisk monitoring yang cukup baik. Dengan cepat kita bisa mengetahui kondisi “kesehatan” hardisk saat ini, temperature dan informasi mengenai data teknis hardisk seperti kapasitas, nilai RPM, firmware, jenis interface, hingga serial number.

cek hardisk dengan crystaldiskinfo

Contoh diatas adalah ketika saya memeriksa sebuah hardisk Seagate SATA 160 GB. Setelah diperiksa ternyata kondisi hardisk sudah pada tingkat “Caution” dengan temperature mencapai 48 derajat mendekati temperature alarm yaitu 50 derajat celcius.

CrystaliskDiskInfo  yang saat ini sudah mencapai versi 4.1.1 bisa berjalan pada system operasi Windows 7, Windows Server 2008, Windows Server 2003, Windows Vista dan Windows XP baik versi 32 bit maupun 64 bit. CrystalDiskInfo dapat Anda download di http://crystalmark.info/?lang=en

2. Cek Kesehatan Hardisk dengan HDDLife

Aplikasi lain yang dapat kita gunakan untuk monitoring dan memeriksa kesehatan hardisk adalah HDDLife Pro. Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang hardisk health status, performance, temperature dan work time. Berikut hasil tes hardisk Seagate SATA 160 GB seperti diatas dengan HDDLife Pro:

cek hardisk dengan hddlife

Dari hasil tes ternyata kesehatan hardisk ini masih dianggap "OK" meskipun statusnya sudah 57%. Bagi temen-temen yang ingin mencoba aplikasi ini silahkan download di http://hddlife.com/eng/downloads.html 

3. Cek Kesehatan Hardisk dengan Hardisk Sentinel DOS Edition (Free)

Cara berikutnya untuk memeriksa kondisi hardisk adalah dengan menggunakan Hard Disk Sentinel  DOS Edition (Free) dalam bentuk Bootable CD.  Dengan CD ini bahkan bisa membantu kita untuk memeriksa hardisk komputer saat windows tidak bisa booting.

Untuk memeriksa hardisk dengan aplikasi ini, pertama download Hard Disk Sentinel  DOS Edition dalam bentuk ISO image di http://www.hdsentinel.com/hdsdos.php, lalu burning file tersebut kedalam CD, misalkan dengan aplikasi Free ISO Burner atau BurnCDCC.

Setelah selesai, gunakan CD tersebut sebagai media pertama untuk booting, aplikasi HDD Sentinel akan langsung melakukan pengecekan pada hardisk. Sreenshootnya kurang lebih seperti gambar dibawah:

cek hardisk dengan hard disk sentinel dos edition

Beberapa parameter seperti temperature, performance, power on, dan health status akan langsung dapat kita ketahui. Untuk memudahkan kita melihat kondisi kesehatan hardisk, pada health status dilengkapi dengan background warna, yaitu hijau untuk kondisi hardisk yang baik, kuning untuk kondisi kurang bagus dan merah yang menandakan kondisi hardisk sudah rusak.

Demikianlah cara saya untuk memeriksa kesehatan hardisk secara cepat  dengan menggunakan aplikasi CrystalDiskInfo, HDDLife dan Hard Disk Sentinel DOS Edition. Apabila temen-temen mempunyai koleksi software untuk memeriksa kesehatan hardisk yang lain, silahkan share disini.

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Saat ini hampir setiap komputer yang kita temui merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang kompleks. Misalkan saja ketika sebuah laptop atau komputer yang tadinya berdiri sendiri (stand alone) kemudian kita tambahkan sebuah USB Modem sehingga terhubung ke internet, maka komputer kita telah terhubung dan merupakan bagian dari sebuah jaringan yang sangat luas yaitu WAN (Wide Area Network).

Dalam artikel berikut ini kita akan mencoba mengenal pengertian dari jaringan komputer, manfaat dan resiko dari jaringan komputer dan pembagian jaringan komputer berdasarkan luas areanya yaitu PAN, LAN, MAN dan WAN.

Apa itu Jaringan Komputer?

Secara sederhana pengertian dari jaringan komputer adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lainnya.

Manfaat Jaringan Komputer:

Manfaat utama yang dapat kita rasakan dari terbentuknya jaringan komputer adalah kemampuan untuk saling berbagi sumber daya (resource sharing) yang kita miliki seperti pemakaian printer, hardisk, CD ROM dan peripherial lain secara bersama-sama, saling bertukar data (file sharing) dan berkomunikasi satu sama lain (email, chating sampai video conference).

Kerugian Jaringan Komputer:

Sebenarnya istilah tepatnya mungkin bukan kerugian tetapi konsekuensi dari terhubungnya sistem komputer kita ke jaringan komputer ini diantaranya adalah masalah keamanan (security) baik pada pengaksesan berbagai sumberdaya dari pihak-pihak yang tidak berwenang maupun masalah keamanan (ancaman virus) pada data yang dipertukarkan.

Terlepas dari berbagai resiko yang harus kita hadapi, rasanya untuk komputer saat ini terhubung atau merupakan bagian dari jaringan komputer merupakan hal yang tidak bisa dihindari.

Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan cakupan areanya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu PAN, LAN, MAN dan WAN.

1. PAN (Personal Area Network)

personal area network

Pada saat kita saling menghubungkan komputer atau perangkat lain seperti handphone, PDA, keyboard, mouse , headset wireless, camera dan peralatan lain yang jaraknya cukup dekat (4-6 meter) maka kita telah membentuk suatu Personal Area Network. Hal yang paling penting bahwa dalam PAN ini kita sendiri yang mengendalikan (authoritas) pada semua peralatan tersebut. Selain dihubungkn langsung ke komputer lewat port USB atau FireWire, PAN juga sering dibentuk dengan teknology wireless seperti bluetooth, Infrared atau WIFI.

2. LAN (Local Area Network)

local-area-network

Inilah jaringan komputer yang sangat populer. LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah dan sekolah.

3. MAN (Metropolitan Area Network)

metropolitan-area-network
Metropolitan Area Network (MAN) adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini berkisar antara 10 hingga 50 km.

4. WAN (Wide Area Network)

wide area network

WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. Internet merupakan contoh dari jaringan WAN ini.

Jumat, 21 September 2012

Cara Repair Windows Tanpa Install Ulang

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Ada banyak software yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki kerusakan Windows. Salah satunya yang pernah saya ulas adalah software XP Quick Fix (untuk memperbaiki Windows XP) atau 7 Quick Fix (untuk memperbaiki Windows 7). Selain software tersebut minggu kemarin saya telah mencoba sebuah software yang berfungsi hampir sama yaitu software Windows Repair (All In One).

Beberapa kerusakan Windows yang dapat diperbaiki oleh Windows Repair ini diantaranya adalah:
  • Reset Registry Permissions
  • Reset File Permissions
  • Register System Files
  • Repair WMI
  • Repair Windows Firewall
  • Repair Internet Explorer
  • Repair MDAC & MS Jet
  • Repair Hosts File
  • Remove Policies Set By Infections
  • Repair Icons
  • Repair Winsock & DNS Cache
  • Remove Temp Files
  • Repair Proxy Settings
  • Unhide Non System Files
  • Repair Windows Updates
  • Repair CD/DVD Missing/Not Working
Windows Repair

Berbeda dengan XP Quick Fix yang langsung memperbaiki windows dengan sekali klik, aplikasi Windows Repair memberikan kita guide berupa tahap-tahap yang sebaiknya kita lakukan dalam melakukan perbaikan Windows, yaitu:

  1. Membersihkan Computer dari Malware, virus dan sebagainya.
    Pada tahap ini kita akan diberikan link untuk mendownload antivirus dan malware cleaner. Apabila Anda yakin komputer tidak terinfeksi virus maka langkah no 1 ini bisa diabaikan.
  2. Memperbaiki kerusakan File System pada Hardisk.
    Langkah kedua adalah pengecekan hardisk dari adanya file system yang error. Tool yang digunakan adalah utility Check Disk bawaan Windows yang terbukti cukup ampuh untuk memperbaiki kerusakan file system hardisk. Sebaiknya lakukan saja langkah pengecekan file system ini.
  3. Menjalankan System File Check (SFC).
    Langkah selanjutnya yang juga sebaiknya kita lakukan untuk memperbaiki kerusakan windows adalah dengan menjalankan tool System File Checker. System file checker berfungsi untuk melakukan pengecekan pada seluruh file windows dan memperbaikinya bila ada kerusakan.
  4. Registry Backup & System Restore.
    Langkah terakhir sebelum melaukan perbaikan windows adalah dengan membuat System Restore Point dan Registry Backup, untuk jaga-jaga apabila proses perbaikan system windows tidak berjalan mulus.
  5. Start Repair.
    Dalam langkah Repair Windows ini ada 3 opsi yang dapat kita pilih yaitu Basic Mode, Advanced Mode dan Custom Mode. Selanjutnya klik Start untuk memulai.
Aplikasi Windows Repair ini pada dasarnya bekerja dengan melakukan re-seting (seting kembali) system Windows ke kondisi semula. Dengan begitu kita bisa merepair Windows tanpa perlu install ulang. Walaupun demikian, tidak semua kerusakan windows bisa diperbaiki oleh aplikasi Windows Repair ini, bila kerusakan terlalu parah, langkah install ulang Windows tidak bisa dielakkan.

Tertarik untuk mencoba aplikasi Windows Repair (3.9MB), download aplikasinya [disini]

Contoh Kasus Perbaikan komputer

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Setelah sebelumnya saya menulis bermacam artikel tentang perbaikan komputer seperti misalnya memperbaiki hardisk bad sektor, menganalisa penyebab komputer blue screen dan cara memperbaiki komputer tidak bisa booting, dalam kesempatan ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya kemaren memperbaiki kerusakan komputer seorang teman, mudah-mudahan ada ada manfaatnya.

Teman saya tersebut mengeluhkan komputernya yang mendadak tidak bisa masuk ke windows (booting) secara normal, setelah komputer dinyalakan dan hendak startup, kemudian muncul pesan blue screen dan komputer langsung merestart kembali begitu seterusnya berulang-ulang. Berkaca dari pengalaman saya sebelumnya saya menyimpulkan bahwa terdapat kerusakan pada hardisk sehingga komputer tidak bisa booting, menampilkan pesan bluescreen kemudian merestart lagi.

Untuk memperbaiki kerusakan komputer tidak bisa booting tersebut saya menyiapkan CD Hirens, yang merupakan bootable CD untuk melakukan troubleshooting berbagai masalah / kerusakan pada komputer dan sebuah CD installer Windows XP SP2 untuk jaga2 klo Windows harus di-repair atau di-install ulang.

Berikut langkah-langkah cara memperbaiki kerusakan komputer tersebut:

1. Pertama-tama saya menggunakan CD Hiren's untuk booting, tetapi komputer tetep ga mau booting, setelah tampilan menu hiren muncul sebentar komputer langsung merestart, begitu pula ketika menggunakan CD Windows XP untuk merepair komputer, proses setup komputer berhenti di tengah jalan. Saya pernah mengalami kasus tidak bisa menginstall komputer dengan Windows XP SP 2 tetapi ketika menggunakan Windows XP SP3 proses instalasi dapat berjalan lancar. Tetapi saat itu kebetulan sekali CD Windows SP 3-nya dh dibawa ama yang punya.

2. Saya kemudian memberitaukan temen saya bahwa kemungkinan hardisk harus diformat, kebetulan sekali data2nya sudah dibackup ke hardisk eksternal jadi temen saya ga keberatan hardisknya untuk di-format. Karena hardisk ga bisa di-format di komputer tersebut terpaksa saya bawa dulu hardisk tersebut untuk diformat di komputer saya. Setelah dipasang, komputer berjalan sangat lambat kemungkinan karena kerusakan hardisk tersebut.

3. Setelah hardisk terdeteksi, ternyata memang benar hardisk tersebut  bermasalah, partisi aktif-nya (drive C) tidak dikenali dan minta untuk diformat, klo partisi yang lain masih kebaca. Penasaran saya kemudian menggunakan tool HDD Tune untuk memeriksa kondisi hardisk tersebut, dibawah ini gambar screenshootnya, banyak yang merah (bad block), pantesan aja.

hardisk-bad-sector

4. Setelah yakin hardisk tersebut bermasalah, saya kemudian menggunakan program Acronis Disk Director Home Edition untuk men-delete semua partisi, membuat partisi ulang dan kemudian mem-formatnya.

5. Hardisk kemudian dipasangkan lagi ke komputer punya temen untuk diinstall dengan Sistem Operasi Windows, tetapi lagi2 proses instalasi Windows XP SP2 berhenti di tengah jalan.

6. Akhirnya saya pasang kembali hardisk di komputer saya, kemudian saya install ulang, Alhamdulillah proses instalasi Windows berjalan normal. Setelah hardisk selesai di-install ulang kemudian saya pindahkan lagi ke komputer punya temen saya. Bagi yang belum tau cara memindahkan hardisk dengan Windows XP ke komputer lain, silahkan baca dulu artikel tentang cara memindahkan hardisk Windows XP

7. Setelah hardisk terpasang, komputer dinyalakan dan Alhamdulillah bisa booting secara normal kembali. Langkah terakhir adalah menginstall semua driver motherboard yang dibutuhkan dan beberapa aplikasi standar.

8. Akhirnya proses perbaikan komputer selesai setelah memakan waktu sekitar 3 jam. Sebuah senyuman dan ucapan terimakasih (dan tentu saja ongkos service,,he..he..) dari temen sayapun keluar. Alhamdulillah...

Itulah sedikit cerita tentang perbaikan komputer yang mudah2an ada manfaatnya bagi pembaca blog gaptek ini, mudah-mudahan...

Memperbaiki Komputer Restart Saat Booting

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Dalam artikel sebelumnya saya pernah membahas tentang cara memperbaiki komputer restart sendiri dan cara memperbaiki komputer yang tidak bisa booting. Untuk melengkapi kedua artikel tersebut kali ini saya akan membahas dari sedikit pengalaman saya kemaren tentang cara memperbaiki komputer yang restart saat booting menggunakan windows xp recovery console.

windows recovery console img
Oh ya, bagi temen-temen yang belum mengetahui apa itu windows xp recovey console bisa membaca postingan saya tentang mengakses windows xp recovery console, windows xp recovery console command line dan cara memperbaiki kerusakan windows dengan recovery console, mudah-mudahan pembahasan beberapa artikel tersebut bisa memberi sedikit gambaran tentang windows xp recovery console.

Baiklah, untuk kasus yang saya temui kemaren adalah komputer merestart sesaat setelah booting atau start up komputer sehingga tidak bisa masuk ke proses selanjutnya yaitu start up windows xp. Error message yang tampil kurang lebih seperti berikut:

"We apologize for inconvenience, but windows did not start succesfully. A recent hardware and software change might have caused this...." lalu dibawahnya kita disuruh untuk memilih booting dengan cara sbb:
  • Safe Mode
  • Safe Mode with networking
  • Safe Mode with command prompt
  • Last known good configuration, dan
  • Start Windows Normally
Dengan memilih Last known good configuration biasanya windows sudah bisa start up secara normal, tetapi apabila kerusakan sudah cukup parah misalnya terdapat kerusakan pada master boot record, boot sector atau pada file structure hardisk, komputer akan kembali merestart. Langkah yang bisa kita lakukan adalah mencoba memperbaiki hardisk dengan windows xp recovery console, berikut langkah-langkahnya:
  1. Set BIOS agar komputer melakukan first boot melalui cd/dvd rom.
  2. Masukan CD setup Windows XP, dan biarkan proses start up berjalan dari CD
  3. Setelah muncul tampilan "Welcome to setup" seperti gambar dibawah, tekan tombol "R" untuk mengakses windows xp recovery console

    windows xp recovery console image

  4. Ketikkan angka 1 dan password administrator windows (klo windows ga dipassword, tekan aja enter) pada tampilan seperti dibawah:

    mengakses windows xp recovery console

  5. Untuk memperbaiki partition boot sector yang rusak ketikan perintah: fixboot C:

    fix boot sector windows xp

  6. Untuk memperbaiki master boot sector (mbr) yang rusak ketikkan perintah: fixmbr

    fix master boot record windows xp

  7. Untuk memperbaiki bad sector, lost clusters, cross-linked files, dan directory errors yang rusak ketikkan perintah: chkdsk c: /r seperti telah saya bahas pada artikel cara memperbaiki hardisk.
  8. Selanjutnya, untuk keluar dari recovery console ketikkan perintah: exit
  9. Biasanya setelah dilakukan pengecekan dan repair hardisk dengan perintah chkdsk proses booting akan kembali normal.
Demikianlah cara saya memperbaiki komputer yang terus merestart saat booting menggunakan windows xp recovery console. Biasanya kerusakan tersebut disebabkan adanya power failure yang mengakibatkan kerusakan pada hardisk. Selamat mencoba semoga berhasil.. :)

mengenal pengertian dan cara kerja dns

Mengenal Pengertian dan Cara Kerja DNS

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Melanjutkan postingan sebelumnya tentang domain yang sempat tertunda, kali ini saya ingin berbagi hal yang sedang saya pelajari yaitu tentang Mengenal Prinsip dan Cara Kerja DNS (Domain Name System).

Dalam postingan tentang mengenal IP Address, kita sudah mengetahui, bahwa untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang terhubung ke internet atau jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut dengan IP Address. Dalam perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan dikembangkan sistem penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.

Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .

Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.

Pengertian DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.

Struktur database DNS  berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya

hierarki dns
Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.

Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).

Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
cara kerja-dns

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
  1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
  2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
  3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :

 recursive query dns
  1. Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
  2. Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
  3. Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
  4. Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
  5. Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
  6. Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
  7. IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
Demikianlah catatan saya mengenai mengenal prinsip dan cara kerja DNS, yang saya ketahui melalui artikel-artikel berikut ini:
  • Pengantar DNS (Domain Name System) oleh Diding Ardiantoro, ilmukomputer.com
  • Mengenal Domain & DNS (Domain Name Services) Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI)
  • dan sumber-sumber lainnya. Mohon dikoreksi klo ada kesalahan :-)

Cara Repair Windows Tanpa Install Ulang

GRATIS..!! DVD DriverPack Solution 12.3 dan SystemRescue CD bagi yang membeli Paket Ebook Teknisi Komputer dengan referensi dari catatanteknisi.
Ada banyak software yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki kerusakan Windows. Salah satunya yang pernah saya ulas adalah software XP Quick Fix (untuk memperbaiki Windows XP) atau 7 Quick Fix (untuk memperbaiki Windows 7). Selain software tersebut minggu kemarin saya telah mencoba sebuah software yang berfungsi hampir sama yaitu software Windows Repair (All In One).

Beberapa kerusakan Windows yang dapat diperbaiki oleh Windows Repair ini diantaranya adalah:
  • Reset Registry Permissions
  • Reset File Permissions
  • Register System Files
  • Repair WMI
  • Repair Windows Firewall
  • Repair Internet Explorer
  • Repair MDAC & MS Jet
  • Repair Hosts File
  • Remove Policies Set By Infections
  • Repair Icons
  • Repair Winsock & DNS Cache
  • Remove Temp Files
  • Repair Proxy Settings
  • Unhide Non System Files
  • Repair Windows Updates
  • Repair CD/DVD Missing/Not Working
Windows Repair

Berbeda dengan XP Quick Fix yang langsung memperbaiki windows dengan sekali klik, aplikasi Windows Repair memberikan kita guide berupa tahap-tahap yang sebaiknya kita lakukan dalam melakukan perbaikan Windows, yaitu:

  1. Membersihkan Computer dari Malware, virus dan sebagainya.
    Pada tahap ini kita akan diberikan link untuk mendownload antivirus dan malware cleaner. Apabila Anda yakin komputer tidak terinfeksi virus maka langkah no 1 ini bisa diabaikan.
  2. Memperbaiki kerusakan File System pada Hardisk.
    Langkah kedua adalah pengecekan hardisk dari adanya file system yang error. Tool yang digunakan adalah utility Check Disk bawaan Windows yang terbukti cukup ampuh untuk memperbaiki kerusakan file system hardisk. Sebaiknya lakukan saja langkah pengecekan file system ini.
  3. Menjalankan System File Check (SFC).
    Langkah selanjutnya yang juga sebaiknya kita lakukan untuk memperbaiki kerusakan windows adalah dengan menjalankan tool System File Checker. System file checker berfungsi untuk melakukan pengecekan pada seluruh file windows dan memperbaikinya bila ada kerusakan.
  4. Registry Backup & System Restore.
    Langkah terakhir sebelum melaukan perbaikan windows adalah dengan membuat System Restore Point dan Registry Backup, untuk jaga-jaga apabila proses perbaikan system windows tidak berjalan mulus.
  5. Start Repair.
    Dalam langkah Repair Windows ini ada 3 opsi yang dapat kita pilih yaitu Basic Mode, Advanced Mode dan Custom Mode. Selanjutnya klik Start untuk memulai.
Aplikasi Windows Repair ini pada dasarnya bekerja dengan melakukan re-seting (seting kembali) system Windows ke kondisi semula. Dengan begitu kita bisa merepair Windows tanpa perlu install ulang. Walaupun demikian, tidak semua kerusakan windows bisa diperbaiki oleh aplikasi Windows Repair ini, bila kerusakan terlalu parah, langkah install ulang Windows tidak bisa dielakkan.

Tertarik untuk mencoba aplikasi Windows Repair (3.9MB), download aplikasinya [disini]

 

Klik Link di Bawah ini

  TRIO
GALAXI

Blogroll

About